Menemukan Banyak Hal

Enam bulan telah berlalu, amanah sebagai wali kelas akhirnya dapat terselesaikan dengan baik. Selama rentang waktu antara Januari s.d Juni 2023 banyak sekali hal berkesan yang saya temui di lingkungan sekolah, terutama dari anak didik sendiri.

Beberapa anak yang kurang kasih sayang orang tua, sekalipun mereka orang berada. Hampir setiap hari botol minumnya berganti warna, tas ransel pun sering gonta-ganti. Belum lagi uang jajan yang lebih dari cukup hingga seringkali mereka membelikan makanan untuk teman lainnya secara cuma-cuma. Namun sayang, di sisi lain mereka tak mendapatkan kasih sayang ketika berada di rumah. Kedua orang tua mereka sibuk bekerja dari pagi hingga malam. Teman mereka untuk bercerita dan berkeluh kesah selama di rumah tak ada. Hal itulah yang membuat mereka terkesan "cari perhatian" karena mereka begitu antusias dengan kehadiran guru dan teman-temannya di sekolah.

Berbeda dengan mereka yang selalu mendapat perhatian dan kasih sayang orang tua, meski mereka berasal dari keluarga tak mampu. Penampilan mereka setiap hari selalu bersih dan rapi. Seragam dan atributnya lengkap, tak lupa rambut dikuncir dan diberi sisa untuk poni. Bekal nasi yang terbuat dari kasih sayang selalu terselipkan di dalam tas mereka. Tak ada kesan "cari perhatian" meskipun mereka juga dekat dengan guru dan teman-temannya karena kasih sayang mereka sudah terpenuhi ketika di rumah.

Si rusuh dan biang kerok pun harus saya hadapi setiap hari. Biasanya yang seperti ini adalah tipe anak pencinta olahraga. Mereka yang sejak pagi sudah berkeringat karena sebelum bel berbunyi bermain dan berlarian di lapangan. Ketika di kelas pun kerap kali membuat kerusuhan dan memukul-mukul meja. "Kan kita suka hadroh, Pak," katanya singkat. Untungnya si biang kerok ini memiliki kemampuan akademik dan penalaran yang baik. Orang tuanya juga kooperatif, menerima seluruh perlakuan guru kepada anaknya.

"Marahin aja, Pak." Katanya tiap saya menceritakan kelakuan anaknya.

"Cubit aja kalau nakal, Pak." Tambahnya, walau saya tak pernah memberi hukuman fisik.

Berbanding terbalik dengan si biang kerok, sebagian kecil anak didik ada yang pendiam dan terkesan 'masih anak-anak banget.' Selain memang wataknya yang pemalu, biasanya anak-anak seperti ini adalah anak bontot atau anak tunggal. Predikat anak bontot dan anak tunggal itulah yang membuat mereka menjadi seseorang yang pemalu. Bukan bermaksud men-judge atau apa, ini berdasarkan pengalaman dan pengamatan pribadi.

Di balik kekusutan anak didik, tiap hari saya selalu dibuat mellow oleh kehangatan mereka. Jam istirahat yang menjadi quality time bagi kami. Obrolan-obrolan seru sambil ditemani dengan camilan dan canda tawa. Menyaksikan pertandingan bon dan sepak bola dari koridor kelas sambil memberikan dukungan kepada teman-teman yang sedang bertanding. Belum lagi perlakuan random yang mendatangkan tawa setiap harinya. 

Tak terasa kini tugas saya mendampingi mereka sebagai wali kelas telah selesai. Banyak kenangan manis yang nantinya pasti akan saya rindukan. Tentang kehangatan, canda tawa, dan pelajaran berharga lainnya. Terima kasih atas pengalaman menyenangkannya. Terima kasih pula telah membuat saya menemukan banyak hal. Semoga hal baik selalu menyertai kita.

Class of 2A

2022/2023



Condet, 2 Januari – 23 Juni 2023.

Posting Komentar

0 Komentar