Belajar, Bersyukur

Beberapa kali saya merasa satu hal yang sedang dijalani ini penuh dengan basa basi. Permainan para penguasa yang sungguh mengasyikkan—tentunya bagi mereka. Namun saya lupa bahwasanya hidup adalah sebuah perjalanan yang penuh dengan rintangan. Sesekali tersadar, namun seringkali mengeluh.

"Tapi harusnya lo bersyukur, bisa ikut pendidikan profesi sambil kerja. Temen-temen lo cuma dapet capeknya aja, lo malah dapet duit."

Makjleb, perkataan salah satu teman membuat saya kembali tersadar bahwa ternyata jalan yang saya lalui masih lebih baik—mungkin—dibandingkan dengan beberapa orang terdekat. Mendapatkan banyak 'orang dalem' dan sedikit tambahan di tengah kesibukan yang membuat pening adalah sebuah privilege yang menguntungkan kaum muda minim pengalaman.

Juga dengan ilmu dan wawasan yang didapat dari pendidikan yang seringkali kami kira basa basi penguasa ini. Tidak bermaksud sombong, jika dibandingkan, saya merasa kami lebih unggul dibandingkan para senior di lapangan yang belum mengikuti pendidikan profesi, yang masih bekerja dengan cara lama.

Pada akhirnya saya tersadar bahwa sebenarnya jalan yang saya—dan teman-teman seperjuangan—tempuh merupakan jalan terbaik. Sebuah harapan untuk kemajuan pendidikan Indonesia ke depannya, dan tentunya untuk kesejahteraan keluarga. Semoga.






Posting Komentar

0 Komentar