ketika tahu sedari awal pintu itu terkunci rapat,
berkali-kali ia tetap mencobanya masuk.
walau seharusnya tahu apa yang akan terjadi,
berkali-kali ia tetap berusaha membukanya.
lagi-lagi,
ia mengetuk pintu yang sama.
lagi-lagi,
ia berusaha membuka pintu yang memang kuncinya takkan bisa ia dapatkan.
lagi-lagi,
ia gagal memasuki ruang di dalamnya.
- fadhilah hilmi
0 Komentar