Menikmati Senja di Telaga Biru Ngentak

Ngomong-ngomong soal Jogja, pasti sebagian besar orang Indonesia sudah tak asing lagi dengan kota ini. Kota istimewa ini menyimpan sejuta pesona, salah satunya di Kabupaten Gunungkidul. Gunungkidul terkenal dengan wisata pantainya yang sangat indah. Tak hanya itu, di Gunungkidul juga banyak terdapat Goa, sebut saja Goa Pindul yang sudah terkenal. Nah, di sini saya akan memberi sedikit informasi beberapa wisata alternatif di Gunungkidul yang belum terkuak. Salah satunya ada di Desa Candirejo, Kecamatan Semin. Di desa ini ada beberapa tempat wisata seperti Telaga Biru Ngentak, Candi Risan, Air Terjun Bangunsari, dan Air Terjun Banyu Uripan. Dari keempat objek wisata tersebut hanya Telaga Biru Ngentak dan Air Terjun Bangunsari yang baru saya kunjungi
Peta wisata Desa Candirejo

Telaga Biru Ngentak adalah salah satu tempat wisata baru yang terletak di Dusun Ngentak, Desa Candirejo, Kecamatan Semin, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Telaga ini letaknya tidak jauh dari Air Terjun Bangunsari yang saya kunjungi sebelumnya. Dinamakan telaga biru karena di tempat ini terdapat telaga bekas galian tambang yang berwarna biru. Warna air di Telaga Biru berubah-ubah, terkadang berwarna biru, hijau, ataupun bening.

Telaga biru sebenarnya berada di lokasi pertambangan batu alam. Namun karena terdapat telaga dan tebing yang mempesona, tempat pertambangan ini dijadikan tempat wisata yang bernama Telaga Biru Ngentak. Tempat ini bisa ditempuh dari Jogja dengan kendaraan bermotor sekitar 2 jam. Cocok untuk wisatawan yang menginginkan liburan antimainstream di Jogja.
Telaga Biru Ngentak (sumber google)

Saya dan rombongan keluarga berkesempatan mengunjungi tempat wisata ini. Karena letaknya yang masih satu desa dengan rumah kakek, perjalanan hanya ditempuh sekitar sepuluh menit saja. Sebelum memasuki telaga biru, kami sempat mampir di tugu perbatasan Kabupaten Gunungkidul dengan Kabupaten Sukoharjo, Tugu Pokah namanya. Di tempat ini cukup banyak orang yang ingin foto dengan latar belakang taman dengan tulisan I Love GK.
I Love Gunungkidul (GK)

Tugu Pokah

Perbatasan Gunungkidul - Sukoharjo

Setelah selesai foto-foto kami melanjutkan perjalanan menuju Telaga Biru Ngentak. Tak jauh dari Tugu Pokah ada petunjuk jalan masuk menuju Telaga Biru di kanan jalan. Saat memasuki jalan itu, kami disuguhkan pemandangan sawah yang baru saja panen dengan latar belakang perbukitan khas Gunungkidul.
Mantap

Setelah menyusuri jalan di tengah sawah, kami memarkirkan mobil pribadi dan masuk ke area pertambangan ini. Saat itu masih terlihat beberapa orang yang bekerja di pertambangan ini. Oh iya, di sini tidak ada pungutan biaya masuk, yang ada hanyalah biaya parkir seikhlasnya.

Deretan tebing-tebing tinggi menyambut kedatangan kami di sore itu. Kami sempat bingung karena tidak tahu jalan menuju puncak tebing itu. Ternyata menurut warga sekitar, kami salah masuk dan parkir. Jika ingin menuju puncak, ternyata harus parkir di parkiran depan yang jalan masuknya di dekat Pasar Jetis. Kami parkir di belakang karena masuk lewat jalan di dekat Tugu Pokah. Sebenarnya bisa saja naik ke puncak tebing, namun karena jauh dan matahari hampir tenggelam, kami mengurungkan niat itu. Akhirnya kami hanya menikmati senja dari bawah saja. Ah, dari bawah saja rasanya sudah nikmat sekali, apalagi dari puncak. Insyaallah mudik tahun depan balik lagi ke sini dan bisa lihat pemandangannya dari puncak hehe.
Indahnya

Mantap jiwa

Di pinggir tebing


Rute Dari Jogja
Jogja > Wonosari > Karangmojo > Semin > Candirejo > Tugu Pokah (perbatasan Gunungkidul dgn Sukoharjo) > 300m setelah tugu pokah masuk ke jalan masuk di sebelah kanan. Atau bisa juga setelah Tugu Pokah ikuti jalan sampai pasar Jetis (sekitar 500m dari Tugu Pokah), sekitar 500m dari pasar Jetis masuk ke jalan masuk dukuh Ngentak di sebelah kanan.

Angkutan Umum Dari Jogja
Dari Terminal Giwangan naik bus jurusan Wonosari. Sesampainya di Wonosari naik bus kecil jurusan Semin. Dari Pasar Semin naik Bus Nu-Sa jurusan Semin-Kelir-Solo lalu minta turun di Telaga Biru. Seandainya Bus Nu-Sa tidak ada, dari Pasar Semin bisa juga naik ojek, harganya berkisar antara Rp20.000 - Rp30.000. Perlu diperhatikan, jika menggunakan kendaraan umum berangkatlah sepagi mungkin, karena jika sudah sore angkutan di Semin susah ditemukan, apalagi Bus Nu-Sa yang keadaannya hidup segan mati tak mau. Angkutan umum tidak disarankan bagi pengunjung yang tidak mau ribet karena harus gonta-ganti kendaraan. Alternatif lain bisa sewa motor di Kota Jogja dengan harga sekitar Rp70.000.

So, bagi anda yang sedang di Jogja atau Gunungkidul tak ada salahnya mengunjungi tempat wisata yang satu ini. Selamat mencoba!!!

Dokumentasi saat mudik  7 Juli 2016. Difoto menggunakan action camera sbox.

Baca juga wisata alternatif Gunungkidul, Air Terjun (Jurug) Bangunsari di sini

Posting Komentar

0 Komentar