Hampir selesai menjalankan proses magang selama 2 bulan, tak disangka salah satu guru di tempat magang mendatangi saya. Secara tiba-tiba ia menanyakan banyak hal kepada saya dan kemudian menjurus ke sebuah pertanyaan yang kira-kira begini;
"Kamu kalau lanjut ngajar di sini gimana? Sekolah kami lagi kekurangan guru. Kalau bersedia nanti kamu ditempatkan di kelas 2A. Semoga kamu bersedia dengan tawaran ini, setidaknya sampai 6 bulan ke depan hingga akhir tahun pelajaran di bulan Juni 2023."
Seketika otak saya nge-freeze, speechless, bingung harus menjawab apa.
"Kamu bingung ya mau jawab apa? Nggak dibolehin sama orang tua kamu atau gimana? Gapapa coba kamu diskusikan dulu aja sama orang tua atau teman-teman yang kamu percaya. Saya kasih kesempatan sampai besok, ya. Ditunggu kabar baiknya."
Sejujurnya bukan hal itu yang membuat saya seketika membisu, tapi tawaran lanjut bekerja di tempat yang diimpikan yang membuat saya diam membisu. Di saat lokasi magang teman-teman saya yang lain begitu menakutkan, beruntung sekali saya ditakdirkan untuk bisa magang dan lanjut berproses di tempat yang begitu nyaman ini.
Sebuah keberuntungan bagi saya bisa menjalankan rutinitas yang saya sukai, di tempat yang saya senangi pula—tentunya dengan iming-iming gaji yang lumayan untuk jajan sehari-hari. Walau mungkin ke depannya akan banyak sekali rintangan, tapi saya yakin bisa melewatinya.
Ditulis di bulan Juni 2023, bulan sekaligus kontrak terakhir mengajar di tempat ini.
0 Komentar